Simak Lebih Banyak, Jadikan Nasabah Lebih Bijak

Okefinance (30/11/2020)

Sejak Januari 2022, ini merupakan bulan ke-9 saya menjadi nasabah di BRI. Itu merupakan pengalaman yang berkesan, ketika pertama kali mengurus KIP-Kuliah di bank tersebut. Tidak lain tidak bukan, karena saat itu saya baru menginjak umur 18 tahun dan mulai merasa harus memahami tentang administrasi saat di bank, transaksi keuangan, dan tentu pengelolaan uang tersebut.

Saya yang saat itu memang masih baru mengenal hal-hal terkait keuangan, sangat bersyukur karena staf dan security yang melayani, menjelaskan dengan sangat baik hal-hal yang harus dilakukan dan dihindari saat melakukan transaksi. Bahkan jika terdapat pertanyaan yang mirip, mereka akan langsung mengulang penjelasan tadi dengan lebih detail. Itu adalah pengalaman yang baik sehingga sampai sekarang pun saya masih mengingat penjelasan beliau, tentu karena saya simak dengan baik.

Dengan itu, saya pun menyadari bahwa menyimak penjelasan yang tidak tahu kapan akan kita dengarkan sedetail itu, adalah sebuah kesempatan agar dapat mencegah terjadinya kejahatan terutama siber di sektor perbankan, serta merupakan satu langkah menjadi Nasabah Bijak. Beberapa saran penting yang saya ingat, diantaranya adalah untuk tidak memberi tahu PIN kepada orang lain, tidak asal memberikan data terkait kartu debit dan nomor CVV ke sembarang orang, jangan salah memasukkan PIN sampai 3 kali, pengelolaan uang yang baik untuk mahasiswa penerima KIP, dan masih banyak lagi penjelasan untuk keamanan dalam bertransaksi.

Jika kamu baru pertama kali mengurus administrasi rekening keuanganmu ataupun kartu kredit, anggaplah setiap informasi terkait yang kamu dengar saat itu adalah penting, bukan hanya harus disimak, tetapi WAJIB diingat. Apalagi nih, zaman sekarang semakin marak oknum pelaku penipuan nasabah dan kejahatan siber dengan metode socio-engineering atau rekayasa sosial yang bermunculan. Socio-engineering sendiri merupakan manipulasi tingkat kepercayaan untuk mendapatkan informasi sensitif yang digunakan untuk mengakses sistem secara ilegal, dan biasanya metode ini dipakai pada kasus-kasus penipuan online. Menurut CekRekening.id dalam Kompas.com, pada tahun 2018, disebutkan bahwa dari 16.678 kasus penipuan online, terdapat 14.000-an kasus penipuan transaksi online.
CekRekening.id dalam Kompas.com (11/09/2018)

Tidak hanya itu, dikutip dari artikel Penipuan Online, Kejahatan Siber yang Paling Banyak Dilaporkan (KataData, 2019), terlihat bahwa diantara 3.130 laporan kasus kejahatan siber di Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Januari 2019 sampai Juli 2019, kasus penipuan online menempati posisi terbanyak dengan jumlah 1.243 kasus. Hal ini sangatlah miris, mengingat kemajuan digital yang kita alami saat ini, mempermudah banyak sekali kegiatan terutama dalam bertransaksi, tetapi malah semakin mempermudah tindakan ilegal yang merugikan banyak orang.

Laporan Dittipidsiber dalam KataData (Oktober, 2019)

Maka, melalui tulisan ini, saya sebagai nasabah BRI dan blogger Indonesia, ingin mengajak dan mengedukasi sesama teman-teman nasabah untuk lebih peduli mengenai keuangan pribadi dan bagaimana mengelolanya agar tetap aman. Pasti teman-teman udah gak sabar kan? Nah, berikut ini tips menjadi Nasabah Bijak, yang WAJIB kamu simak:
  1. Jangan asal klik dan membagikan link yang dikirim oleh kontak tidak dikenal. Bisa jadi itu link phising yang menghubungkan data pentingmu termasuk keuanganmu, ke situs mereka!
  2. Cek kembali dan ingat bahwa kontak resmi dan sarana informasi BRI hanya Telp. 1407/1500017, WhatsApp 0812-12-14017 atas nama Sabrina, BRI-Info, dan akun media sosial resmi.
  3. Jangan merespon chat mengenai persetujuan perubahan tarif transfer yang mengatasnamakan BRI, karena itu merupakan penipuan.
  4. Tidak membagikan data pribadimu kepada sembarang orang.
  5. Tidak asal memberi tahu kode OTP aktivasi mobil banking, nomor CVV dan PIN ke sembarang orang ataupun media sosial.
  6. Jika terdapat kebingungan ataupun masalah dalam bertransaksi melalui mesin ATM dimanapun itu, segera tanyakan pihak yang dapat dipercaya, hubungi keluarga, ataupun mencari di pencarian smartphone-mu. Jika sekiranya ada yang mengawasimu dari jauh, mendatangimu yang kelihatan bingung, serta menyarankanmu untuk mengikuti arahannya, disarankan untuk tidak langsung percaya karena bisa jadi itu merupakan trik penipuan.
  7. Menghubungkan pengaturan serta riwayat transaksi rekening dan kartu kredit ke aplikasi smartphone, SMS, dan WhatsApp.
Semoga, 7 tips ini berguna buat teman-teman yang baru tahu, ataupun ingin menambah literasi dari tulisan ini. Jadi, sebagai generasi milenial, ayo simak terus info-info penting lainnya terutama tips menjadi Nasabah Bijak di manapun dan kapanpun. Mari bergerak bersama untuk menjadi Penyuluh Digital dalam mengedukasi sesama masyarakat dan meningkatkan literasi keuangan, agar semakin bijak dalam melakukan transaksi keuangan. Karena satu informasi dari kamu, sangat membantu. Simak lebih banyak, jadi Nasabah Bijak.

Comments

Popular Posts